Apa kau masih menitis air mata,Mengenang nasib yang tiada upaya,
Sehingga pasrah yang dikau luah.
Duhai jiwa lara,
Jangan penat merintih pada Yang Esa ,
Kadang sengaja dibiar dikau bersedih duka,
Supaya dikau sedar bukan takdir itu ketentuan manusia biasa.
Renung seketika,
Bukan sengaja dikirim duka,
Saat menangis ka mencari aku yang kontang idea,
Sehingga aku sendiri mati akal menjawab soal tanya.
Apa yang bisa ku bicara pada kamu yang hilang upaya,
"Jika ini kesusahannya, cuma ingatan mengenal syukur di saat bahagia mendatang kelak"
Kerna, Tuhan tidak lupa kiriman bahagia.
(1.12 am, 8/9/2015, Tempat beradu)
No comments:
Post a Comment